BUPATI Mojokerto Beri Anjuran Kepada Ibu-Ibu PKK Kecamatan Pungging
GEREBEK.COM Pada hari Kamis 3 Agustus 2023 jam 10.20 sampai dengan 10.50 wib. bertempat di Gedung Lantai 3 Ruang Pertemuan Kecamatan Pungging Kabupaten Mojokerto, ada pelaksanaan kegiatan "Pelatihan Pola Asuh Anak Dan Remaja Di Era Digital (PAAREDI) Bagi Ketua dan Kader POKJA 1 TP-PKK Desa Se Kecamatan Pungging Tahun 2023" yang diikuti oleh sekitar 50 orang.
Hadir dalam kegiatan tersebut antara lain:
1).dr.Hj.Ikfina Fahmawati, M.Si. (BUPATI Mojokerto)
2).Amsar Azhari Siregar, SH.,MM. (CAMAT Pungging)
3).KAPOLSEK Pungging diwakili oleh Kanit SABHARA (IPTU Yahya)
4).DANRAMIL 0815/11 Pungging diwakili oleh PELDA Marno (Bamin Bakti TNI)
5).dr. Dani Amsar (Ibu Ketua TP-PKK) beserta Anggota / Kader PKK Kecamatan Pungging
6).Ibu Ketua TP-PKK dan Anggota / Kader PKK di Desa se Kecamatan Pungging.
Sambutan / Anjuran BUPATI Mojokerto (dr.Hj.Ikfina Fahmawati, M.Si.) antara lain mengatakan: "Prinsip pengasuhan pada anak dan remaja di era digital yang harus dilakukan bagaimana memahami prinsip pengasuhan anak yang benar.
Ada 4 (empat) prinsip dalam mengasuh anak yaitu:
1. Penerimaan: Kita tidak akan bisa mengasuh dengan baik kalau kita tidak bisa menerima anak kita seutuhnya. Apapun kondisinya, bagaimana dia harus diterima dengan segala kelebihan dan kekuranganya. Seringkali orang tua menerima kelebihan tetapi agak sulit menerima kekurangan.
2. Supaya anak merasa special buat orang tuanya, sebagai orang tua harus bisa menghargai anak.
3. Menguatkan: Dalam tahapan usianya pasti mereka akan menghadapi permasalahan sesuai dengan usianya.
4. Melindungi: Sebagai orang tua harus memahami 2 (dua) teori-teori terkait dengan:
-Yang Pertama adalah bagaimana karakter seseorang itu dipengaruhi.
-Yang Kedua adalah teori perkembangan psiko sosial.
Teori Perkembangan:
Genetik:
a. Genetik mempengaruhi: Fisik dan Temperamen.
b. Tahapan perkembangan berdasarkan teori psiko sosial.
c. Identity Verus Confusion (umur 12 - 18 tahun):
c.1. Masa pencarian identitas, menemukan eksistensi dirinya
c.2. Apabila seorang remaja dalam mencari jatidirinya, bergaul dengan lingkungan yang baik, maka akan tercipta identitas yang baik pula. Jika tidak, maka akan terjadi kritis identitas.
d. Pola asuh yang terlalu protektif otoriter dan membatasi ruang gerak remaja, akan berdampak pada remaja yang tidak akan mampu memaknai pribadinya secara utuh.
Remaja akan mengalami kebingungan (confusion) untuk mencari pedoman atau acuan dalam menjalani masa remajanya". BPwk.
