GEREBEK: news silaturahim
Tampilkan postingan dengan label news silaturahim. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label news silaturahim. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 25 November 2023

ROMO KH. ASEP SAIFUDDIN CHALIM (PENGASUH PONPES AMANATUL UMMAH) GELAR SILATURAHIM KELUARGA SENDIRI DAN SEHATI

ROMO KH. ASEP SAIFUDDIN CHALIM (PENGASUH PONPES AMANATUL UMMAH) GELAR SILATURAHIM KELUARGA SENDIRI DAN SEHATI

ROMO KH. ASEP SAIFUDDIN CHALIM (PENGASUH PONPES AMANATUL UMMAH) GELAR SILATURAHIM KELUARGA SENDIRI DAN SEHATI

GEREBEK.COM         Pada hari Jum'at Wage, 24 Nopember 2023 mulai sekitar jam 13.00 WIB. sampai dengan selesai, bertempat di Lapangan PONPES AMANATUL UMMAH Desa Kembangbelor Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto Propinsi Jawa Timur, telah dilaksanakan kegiatan Silaturahim Keluarga Sendiri dan Sehati oleh Romo KH. Asep Saifuddin Chalim (Pengasuh PONPES AMANATUL UMMAH).

Hadir dalam kegiatan tersebut antara lain:
1).Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, MA. (Putra KH. Abdul Chalim Pahlawan Nasional)
2).Gibran Rakabuming Raka (CAWAPRES) Putra Bapak Ir. H. Joko Widodo (Presiden RI)

3).KH. Irfan Yusuf Hasyim (Cucu Hadratussyaikh KH. Hasyim Asyari Pahlawan Nasional)

4).Ibu Nyai Machfudhoh (Putri KH. Abdul Wahab Hasbullah Pahlawan Nasional)
5).Dr. H. Muhammad Afif Zamroni, Lc., M.E. (Putra Romo KH. Asep Saifuddin Chalim)

6).Para Keluarga Sendiri dan Sehati PONPES AMANATUL UMMAH.

Sambutan / Wejangan Pengasuh PONPES AMANATUL UMMAH (Romo KH. Asep Saifuddin Chalim) yang intinya beliau menyampaikan: "Bahwa silaturahim kita ini adalah silaturahim keluarga sendiri yaitu keluarga yang sehati, sehingga mohon ma'af apabila ada salahnya kalimat, yang namanya juga kita bicara dengan semua keluarga.
Bapak dan Ibu sekalian, oleh karena itu mohon disimak, perhatikan baik-baik utamanya oleh PANWASLU.
PPIR adalah keluarga saya, kemana-mana saya pergi bersama dengan PPIR,  saya banyak diikuti oleh teman-teman PPIR di berbagai Provinsi. Dan begitu juga jaringan Kyai Santri Nasional adalah keluarga kami yang telah menjadi keluarga sejak bertahun-tahun, kemudian dari PERGUNU ataupun dari Kyai- Kyai yang ada disekitar sini.
Bapak dan Ibu sekalian, sambutan kami atau silaturahim kami tidak lama, karena mungkin saya perkirakan mungkin seperempat jam (15 menit), setelah itu kita bersama- sama ke rumah, barangkali ada masukan dari para Kyai, dari Kyai Nasir, dan dari yang lainnya, bisa disampaikan nanti kepada Mas Gibran, juga tidak lama, barangkali 15 menit, karena beliau juga ada acara ditempat lain, selanjutnya kalau kita tidak salah, beliau (Mas Gibran) akan ke Makassar. 
Pada kesempatan ini, Bapak dan Ibu sekalian, kita keluarga besar, kita telah menetapkan di PILPRES yang akan datang, kita semua (mohon maaf) untuk mengusung, memilih dan memenangkan Bapak Prabowo Subianto dan Mas Gibran. Ini dialog saya, tentu harus ada alasannya, agar kita kuat didalam membawakan cita-cita besar. Apa alasannya: 1.Hari ini kita menyadari bersama, bahwa betapa riskannya keberadaan kita saat ini ditengah-tengah kehidupan Global, betapa riskannya situasi saat ini didalam komunikasi Internasional. Bapak dan Ibu sekalian, Siapa sih dari Calon Presiden itu yang akan mampu mengatasi permasalahan Global ini, dan akan mampu menempatkan Indonesia pada posisi yang benar, pada posisi yang mampu bisa menyelamatkan bangsa dan negara. Menurut kalkulasi saya, keyakinan saya, yang punya kompetensi ini, yang punya keahlihan ini adalah Bapak Prabowo Subianto dan Mas Gibran. Kenapa Mas Gibran ? Karena Mas Gibran tentu akan dikawal oleh Abah beliau yaitu Pak Jokowi, mohon ma'af, Pak Jokowi ini sahabat saya, dekat dengan saya, beliau begitu piawai, mempunyai kebanggaan, mempunyai percaya diri ditengah-tengah pergaulan dunia Internasional. 
2.Bapak dan Ibu sekalian, kita juga memiliki problem Nasional, dimana Disintegrasi tercuilnya Indonesia, pernah beberapa kali kita rasakan. Bapak dan Ibu sekalian, betapa sedihnya kita yang tadi barusan kita nyanyikan bersama Hubbul Wathan Minal Iman, Cinta kepada Tanah Air adalah bagian dari pada Iman, Cintamu, Cintaku kepadamu Indonesia adalah dalam Imanku, Kehilangan Infonesia, kehilangan cuilan-cuilan Indonesia getarannya sama dengan kehilangan Iman, Kehilangan Iman adalah kehilangan terbesar dalam segala bentuk musibah. Musibah yang paling kecil adalah kehilangan harta benda, musibah yang berikutnya adalah kehilangan nyawa, tetapi musibah terbesar adalah kehilangan Iman. Bapak dan Ibu sekalian, siapa yang bisa melindungi Integritas bangsa, siapa yang bisa melindungi Indonesia dari ketercuilan- keterculian, bahkan keterampilan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, oleh mungkin juga orang asing, tapi mungkin juga para pengkhianat bangsa. Kenapa demikian ? Kita pernah merasakan betapa pedihnya, kemudian ketika kita kehilangan Timor Timur, betapa pedihnya ketika kita kehilangan LIGITAN dan SEPADAN, betapa sedihnya ketika kelicikan dari tetangga kita SINGGAPUR (Singapura) yang membeli pasir-pasir dari Indonesia, tapi sekaligus menenggelamkan pulau-pulau yang disitu banyak pasirnya. Apa akibatnya ? Mereka bisa melaksanakan Reklamasi memperluas daratannya, tetapi akibatnya tidak hanya perluasan daratan, mereka juga bisa sekaligus memperluas lautannya. Siapa diantara Calon Presiden yang memiliki kompetensi untuk perlindungan terhadap Integritas bangsa ini untuk tidak lagi terjadi ketercuilan-ketercuilan oleh bangsa lain. Menurut kalkulasi saya dan hemat saya adalah Bapak Prabowo Subianto dan Mas Gibran. Sekali lagi kenapa Mas Gibran ? Sebab tentu Abah beliau tidak akan membiarkan begitu saja, tetapi mengawal ketat untuk mempertanggungjawabkan tanggung jawabnya. 3.Bapak dan Ibu sekalian, Kita sejak 78 tahun, bahkan hampir 79 tahun merasakan dan menanti-nantikan kapan datangnya cita-cita luhur kemerdekaan yaitu terwujudnya kesejahteraan dan tegaknya keadilan terus hanya dalam penantian. Kenapa sih 17 Agustus di Indonesia diramaikan begitu ramainya, karena kerinduan masyarakat, kapan cita-cita luhur kemerdekaan itu terwujud, itulah sebabnya. Bapak dan Ibu sekalian, dari program-program yang kami baca untuk segera terwujudnya percepatan keberhasilan cita-cita luhur kemerdekaan, terwujudnya kesejahteraan dan tegaknya keadilan adalah Bapak Prabowo Subianto dan Mas Gibran, dimana mengalir pada diri Mas Gibran adalah beliau Presiden kita Bapak Joko Widodo. Itulah yang mendasari kita, tetapi mohon maaf para ulama para Kyai  terutama Kyai-Kyai NU. Mohon maaf Mas Gibran, disini hadir Gus Irfan (KH. Irfan Yusuf Hasyim), beliau adalah Cucu Hadratussyaikh KH. Hasyim Asyari yang telah lama ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional. Disebelahnya Mas Gibran adalah Ibu Nyai Machfudhoh putri KH. Abdul Wahab Hasbullah yang pada 9 (sembilan) tahun yang lalu (tahun 2014) telah ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional. Dan saya (KH. Asep) anak dari Abah saya KH. ABDUL CHALIM yang baru Nopember lalu ditetapkan juga sebagai PAHLAWAN NASIONAL. 
Ini adalah berkat Do'a dari Bapak dan Ibu sekalian.
Ada kegelisahan kalau Pak Prabowo dan Mas Gibran itu NU nya disebelah mana ? Kalau disana ada Pak Machfud MD. dari NU, lalu disana ada Muhaimin Iskandar NU, maka Bapak dan Ibu sekalian, jawaban saya Presiden Indonesia ini setelah Gus Dur adalah Bapak Ir. H. Joko Widodo. Apa alasannya ? Bapak dan Ibu sekalian, beliau telah menetapkan Hari Santri Nasional. Ketika beliau memiliki Ide dan Gagasan untuk menetapkan Hari Santri Nasional, orang lain mengatakan itu Ide gila, saya masih mendengar sekali dan saya masih ingat. Apa yang dikatakan yang bersangkutan Ide Gila, tetapi Bapak Ir. H. Joko Widodo tidak perduli dan memahami, maka ditetapkanlah Hari Santri Nasional. Jadi yang namanya Hari Santri Nasional itu milik NU. Kemudian ditetapkan Hari Santri Nasional tanggal 22 Oktober. Setelah terjadi pembahasan, Pak Jokowi ingin Penetapan Hari Santri Nasional itu tanggal 1 Muharam tahun baru ISLAM." 
Demikian wejangan Romo KH.Asep Saifuddin Chalim dalam kegiatan Silaturahim Keluarga Sendiri dan Sehati.  BPwk.

Ad Placement

Peristiwa

Tokoh

Teknologi