DR. H.MUHAMMAD AL BARRA, Lc., M.Hum. Hadiri "GEBYAR SHOLAWAT PESONA A1" Di Desa LEBAKSONO Kecamatan PUNGGING
DR. H.MUHAMMAD AL BARRA, Lc., M.Hum. Hadiri "GEBYAR SHOLAWAT PESONA A1" Di Desa LEBAKSONO Kecamatan PUNGGING
GEREBEK.COM Pada hari Minggu Pon 20 Agustus 2023 mulai jam 19.30 wib. sampai dengan selesai, bertempat di Dusun Adisono Gang 1 Desa Lebaksono Kecamatan Pungging Kabupaten Mojokerto, telah dilaksanakan "GEBYAR SHOLAWAT PESONA A1" (Pecinta Sholawat Nabi) Adisono Gang 1, Sholawat BURDAH (Gus ISYROQI), Tema "Bangkitlah Indonesia, Bersama Sholawat Kita Kuat, Bersama Kita Maju", dalam rangka Memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia (HUT RI) Ke 78, yang dihadiri oleh sekitar 250 orang.
Hadir dalam "GEBYAR SHOLAWAT" antara lain:
1).DR. H.Muhammad Al Barra, Lc., M.Hum. (Wakil BUPATI Mojokerto)
2).H.Affan Faizin, M.Pd. (Kepala Desa Lebaksono)
3).Gus Isyroqi Nur Muhammad (Mojogeneng-Mojokerto)
4).H.Agus Ubaidillah, S.Pdi. (QORI' Internasional)
5).Ustadz Mustofa Idris (Pengurus MWC NU Kecamatan Pungging)
6).KH.Khoiri (TOGA Desa Bangun Kecamatan Pungging)
7).Fatayat NU dan Muslimin / Muslimat NU Dusun Adisono Desa Lebakdono
8).Anggota IPP NU Dusun Adisono Desa Lebaksono
9).Karman (KASI Kemasyarakatan Kecamatan Pungging
10).Tim Keamanan: Beberapa Anggota POLSEK Pungging, Beberapa Anggota SATPOL PP Kabupaten Mojokerto, Puluhan Anggota ANSOR dan BANSER Kabupaten Mojokerto.
11).Para undangan lainnya.
Sholawat serta salam kita haturkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW., yang mana hanya kepada beliaulah kita mengharap syafaatnya kelak di yaumil kiyamah.
Bapak Ibu yang saya hormati, dalam rangka PESONA A1 (Pecinta Sholawat Nabi, Adisono Gang 1), dan Memperingati HUT Kemerdekaan Indonesia, saya dan kalian semua bisa berkumpul, bisa memperingati HUT Kemerdekaan Indonesia ini dengan hati tentram, nyaman ini, sebab kita telah menjadi negara yang merdeka, kalau saja kita ini belum merdeka, kita pastikan bahwa kita tidak bisa merasakan "GEBYAR SHOLAWAT" yang dilaksanakan pada malam hari ini.
Bahkan, Bapak Ibu yang saya hormati, di Negara yang lain yang sudah merdekapun warganya tidak bisa berkumpul seperti ini. Di SAUDI itu negara merdeka, tapi kalau warganya berkumpul seperti ini merupakan larangan dan bisa ditangkap, jadi tidak bisa berkumpul, karena dianggap akan melakukan upaya kudeta terhadap Pemerintah. Di MESIR juga sama, Masjid disana setelah ditempati sholat 5 (lima) waktu, Masjidnya ditutup dan di kunci, tidak boleh ada yang masuk, tidak boleh ada yang mengunjungi, karena dikhawatirkan akan menjadi gerakan kudeta terhadap Pemerintah, karena ada kumpul-kumpul. Tetapi kalau di Indonesia, Bapak Ibu yang saya hormati, kalian seperti ini sampai subuhpun tidak ada yang mengobrak. Pokok sudah ijin ke Kepolisian, aman dan tidak ada masalah. Ini adalah bagian dari pada kemerdekaan, dan harus kita syukuri. Makanya ada salah satu kitab: jadi setiap umat, setiap bangsa, setiap peradaban, setiap manusia itu memiliki masa kebinasaan, masa kehancuran, dan kehancuran bagi setiap umat, setiap masyarakat, setiap bangsa, setiap negara, yaitu hari dimana hilangnya kemerdekaan umat, bangsa tersebut. Dengan kita sudah menjadi negara merdeka, Bapak Ibu yang saya hormati, maka kita bisa menjadi negara dan kita bisa menjadi bagian dari masyarakat yang harus mensyukuri kemerdekaan. Makanya setiap tanggal 17 Agustus kita merayakan kemerdekaan dengan macam-macam kegiatan seperti: Ada yang sholawatan, ada yang karnavalan, ada yang wayangan, ada yang dangdutan dan lain-lain dalam rangka mensyukuri Negara Indonesia yang merdeka ini. Karena kalau kita tidak merdeka, mustahil Bapak Ibu yang saya hormati, kita ini bisa berkumpul / bertemu seperti saat malam ini. Di Negara yang lain, Bapak Ibu yang saya hormati, sampai saat ini masih ada negara yang belum merdeka, Negara SUDAN sampai saat ini pecah dan perang. Yang perang siapa ? Yang perang Presidennya didukung oleh Militer Negara melawan Wakil Presidennya yang didukung oleh simpatisan dan para pendukungnya,
terjadi perang, tembak-tembakan sesama Islamnya dalam satu negara , dan sampai detik ini belum merdeka. Termasuk UKRAINA dan PALESTINA sampai saat ini masih berjuang untuk meraih kemerdekaanya. Banyak negara- negara lain yang belum merdeka, kita alhamdulillah sebagai masyarakat bangsa Indonesia sudah merdeka dan wajib bagi kita mensyukuri hari kemerdekaan kita. Dengan bagaimana ? Dengan menjadi warga negara yang baik, dan menjadi warga negara yang memberikan sumbangsih kepada bangsa dan negara.
Bagaimana supaya bisa menjadi warga negara yang baik ? Ya memberi manfaat yang baik kepada negaranya. Kalau anda memiliki posisi penting di Pemerintahan, jadilah Pejabat Negara yang amanah
, mencurahkan tenaga, pikiran, semuanya ditumpahkan untuk kemajuan pemerintahanya.
Kalau jadi Kepala Desa, jadilah Kepala Desa yang baik, yang memberikan kemakmuran, kesejahteraan kepada warga desanya, begitu seterusnya.
Kalau panjenengan itu adalah Ulama
, maka jadilah Ulama yang bisa memberi kesejukan, ketenangan, ketentraman, sehingga tidak terjadi pertumpahan darah dan pecah belah antar umat yang satu dengan umat yang lainnya.
Itu cara mengisi kemerdekaan bagi kita untuk mensyukuri kemerdekaan yang kita cintai ini.
Bapak Ibu yang saya hormati, saya mewakili Pimpinan Daerah Kabupaten Mojokerto mengucapkan terima kasih, yang pertama: atas undanganya, yang kedua: mengapresiasi atas terselenggaranya acara pada malam hari ini. Ini merupakan rasa syukur kita untuk mengisi kemerdekaan yang sudah 78 tahun ini.
Kegiatan "GEBYAR SHOLAWAT" PESONA A1 berjalan lancar, tertib, aman dan kondusif. BPwk.
