GEREBEK: news anggorokasihmjkke-18
Tampilkan postingan dengan label news anggorokasihmjkke-18. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label news anggorokasihmjkke-18. Tampilkan semua postingan

Senin, 08 Januari 2024

KETUA LMBN (Gus TAJI) GELAR GIAT ANGGORO KASIH Ke-18 DI PENDOPO KECAMATAN PACET

KETUA LMBN (Gus TAJI) GELAR GIAT ANGGORO KASIH Ke-18 DI PENDOPO KECAMATAN PACET

KETUA LMBN (Gus TAJI) GELAR GIAT ANGGORO KASIH DI PENDOPO KECAMATAN PACET

GEREBEK.COM        Pada hari Senin Wage 8 Januari 2024 mulai jam 21.00 sampai dengan  23.30 WIB. bertempat di Pendopo Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto Provinsi Jawa Timur telah digelar kegiatan Forum Budaya "ANGGORO KASIH" Ke-18 yang dipandegani oleh AHMAD SUTAJI (Gus TAJI) Ketua Laskar Mojopahit Benteng Nusantara-Negara Kesatuan Republik Indonesia (LMBN-NKRI), dengan Tema: "Budaya Sebagai Perekat Persatuan Menjelang PEMILU",  yang diikuti oleh sekitar 40 orang.

Hadir dalam kegiatan, antara lain:
1).Kepala DISBUDPORAPAR Kabupaten Mojokerto (Norman Handhito, S.IP.,M.Si.).
2).CAMAT Pacet (Aprianto, SE.,MM.)
3).KAPOLSEK Pacet (AKP Agus Setiawan, SH.,MH.).
4).DANRAMIL Pacet (KAPTEN Czi. M. Saikhu Anwar).
5).Ketua LMBN-NKRI & Ketua Forum Budaya "ANGGORO KASIH" (Gus TAJI).
6).Sekretaris Forum Budaya "ANGGORO KASIH" (Drs.Kartiwi).
7).Ketua Yayasan "Raden Patah" Mojosari (Pratikno).
8).Beberapa pegiat Himpunan Penghayat Kepercayaan Sidoarjo.

9).Para Tokoh Budayawan se Kabupaten / Kota Mojokerto.
10).Beberapa Anggota POLSEK Pacet.
11).Beberapa Anggota RAMIL Pacet.

Sambutan Sekretaris / Koordinator Forum Budaya "ANGGORO KASIH" (Drs.Kartiwi) yang intinya menyampaikan: "Forum ANGGORO KASIH adalah Forum Kinasih Pelangi Wilwatikta Nusantara Mojopahit, terdiri dari elemen masyarakat penggagas budaya Mojopahit khususnya di Jawa. Tujuan kegiatan ini adalah untuk membuka sekat antar anak bangsa, tidak ada sifat yang golongan atau kotak-kotak jadi satu dibawah Seshanti  Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrwa. Juga untuk merukunkan panjenengan semua, untuk bersama- sama menyatukan persepsi. Semoga forum "ANGGORO KASIH" ini bisa berlanjut dari generasi ke generasi, sehingga selalu ada penerusnya. Hanya dengan acara seperti ini "ANGGORO KASIH" bisa Eksis sesuai dengan UU No.5 tahun 2017 tentang pemajuan kebudayaan."

Sambuatan Perwakilan Pegiat Budaya (Nyi Endah Koeswantoro) yang intinya menyampaikan: "Forum "ANGGORO KASIH" ini adalah aset dari Mojokerto, karena sudah terselenggara ke-18 kali. Hal yang selama ini sulit tercapai karena perbedaan-perbedaan. Saya menemukan hal yang luar biasa dari LMBN-NKRI Mojopahit ini dengan produknya "ANGGORO KASIH".
"ANGGORO KASIH" ini dengan banyaknya pemikiran yang memunculkan saran kritik dan masukan yang membuat rukun tanpa memandang embel-embel. Kami berharap para petinggi budaya harus lebih perhatian dengan pegiat- pegiat budaya kecil seperti kami ini."

Sambutan Ketua LMBN-NKRI & Ketua Forum Budaya "ANGGORO KASIH" (Gus TAJI) yang pada intinya beliau menyampaikan: "Kami LMBN- NKRI punya slogan: terus berdakwa Budaya sebagai Panglima, kami mengajak seluruhnya mempunyai pemahaman budaya sebagai akar atau dasar. Apalagi sekarang ini musim politik, kami mengharapkan para tokoh politik harus berbudaya, sehingga tidak terjadi saling fitnah. Kami mengajak panjenengan semua untuk menjadi manusia-manusia yang berbudaya, mempunyai keyakinan dan Pancasilais."

Sambutan Kepala DISBUDPORAPAR Kabupaten Mojokerto (Norman Handhito, S.IP.,M.Si.) yang intinya beliau menyampaikan: "Saya ucapkan selamat, karena acara "ANGGORO KASIH" ini masih tetap eksis, karena sudah terselenggara sampai ke-18 kalinya. Semua pegiat seni dalam satu waktu untuk bisa srawung bersama untuk merukunkan semua pegiat seni dan budaya, namun sayangnya untuk pejabat yang datang hanya itu-itu saja. Biar tidak ada kesalahpahaman, yang dimaksud Budaya sebagai Panglima yaitu: jika ada suatu kesalahan ada opsi yang bisa diselesaikan selain secara hukum, sesuai asas ULTINUM REMEDIUM yang berbunyi: penyelesaian secara hukum adalah pilihan secara terakhir dan RESTORATIVE JUSTICE. Karena budaya leluhur kita adalah omong- omong dulu atau dibicarakan dengan baik-baik terlebih dahulu. Karena permasalahan budaya ini sudah terjadi yaitu perbedaan pendapat mengenai isu Kolam Segaran di Trowulan. Terakhir, yang jelas karena Forum "ANGGORO KASIH" ini mendekati masa-masa PILPRES, kita sepakat "ANGGORO KASIH" tidak membahas masalah tentang PILPRES, PILEG maupun PILKADA, karena acara ini murni wadah untuk Paseduluran (persaudaraan)."

Sambutan CAMAT Pacet (Aprianto, SE.,MM.) yang intinya beliau menyampaikan: "Benar yang dikatakan Bapak Kepala DISBUDPORAPAR tadi, kita sudah memasuki suasana politik, namun yang penting kita bisa menjaga kerukunan umat dan lapisan masyarakat secara umum di Mojokerto ini membuat rasa kebersamaan, sehingga acara- acara selanjutnya dapat berjalan lancar."

Sambutan DANRAMIL Pacet (KAPTEN Czi M. Saikhu Anwar) yang intinya beliau menyampaikan: "Mudah-mudahan dengan silaturahmi di acara forum "ANGGORO KASIH" ini ada sesuatu yang bisa diambil manfaatnya untuk kegiatan-kegiatan kedepan. Kami ada beberapa pesan, kami berharap kegiatan ini tidak hanya kumpul- kumpul saja, namun untuk mengangkat gagasan dan ide budaya luhur harus bisa tersalurkan, ibarat KRANnya tidak buntu atau macet. Kedua, mungkin yang datang jangan itu-itu saja, bisa diundang generasi-generasi muda supaya budaya luhur ini bisa diteruskan kepada para generasi penerus."

Sambutan KAPOLSEK Pacet (AKP Agus Setiawan, SH.,MH.) yang pada intinya beliau menyampaikan: "Kami setuju apa yang dikatakan Pak Kepala DISBUDPORAPAR tadi, kegiatan "ANGGORO KASIH" bisa bermakna maupun berkembang jika bisa diundang tokoh-tokoh masyarakat maupun Tokoh Adat, sehingga bisa menerima masukan ataupun ide-ide sehingga bisa berkembang besar juga pesertanya. Terkait menjelang PEMILU tahun 2024, kami titip pesan kepada peserta yang hadir disini untuk menciptakan atau mendinginkan situasi. Walaupun beda pilihan, namun situasi harus tetap kondusif. Terkait Budaya sebagai Panglima, memang betul POLRI ada Peraturan dari MA yaitu UU No.58 tahun 2017 yaitu tindak pidana yang kerugian materiil dibawa 1,5 juta rupiah bisa dilakukan RESTORATIVE JUSTICE, jadi tidak sampai ke Pengadilan."  BPwk.


Ad Placement

Peristiwa

Tokoh

Teknologi